5 Risiko Obligasi Yang Perlu Dipertimbangkan

Risiko Obligasi Yang Perlu Dipertimbangkan

Hai tahukah kamu apa itu obligasi?? Obligasi yaitu salah satu instruksi inventaris selain reksa dana, saham, emas, dan properti. Banyak yang memilih untuk berinvestasi melalui obligasi karena menjanjikan, obligasi itu sendiri adalah surat untung dalam jangka waktu tertentu yang diperjualbelikan di pasar modal. lantas adakah risiko dari obligasi? nah itulah yang akan kita bahasa pada artikel kali ini “5 Risiko Obligasi Yang Perlu Dipertimbangkan”

Penerbitan surat obligasi disebut debitur merupakan perusahaan swasta, perusahaan negeri, koperasi, atau pemerintah yang menjual surat-surat utang di pasar modal, sedangkan pembeli obligasi atau disebut kreditur atau investor merupakan individu atau kelompok yang membeli surat-surat utang yang dijual debitur di pasar modal.

Obligasi banyak dipilih karena nilai merupakan salah satu bentuk investasi yang aman, relatif stabil, dan berpendapatan tetap serta minim risiko, namun jangan salah walaupun obligasi ini cukup aman karena diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah, namun pada dasarnya setiap jenis investasi tidak akan terlepas dari setiap risiko yang mungkin terjadi.

Berikut 5 Risiko Obligasi Yang Perlu Dipertimbangkan

1. Resiko Gagal Bayar

kreditur atau investor sudah membeli investasi berupa obligasi, tandanya ada janji untuk membayar rutin harga obligasi yang dibeli setiap bulannya. namun jika tidak dapat memenuhi kewajiban membayar, hal tersebut akan merugikan kreditur atau investor.

2. Risiko Likuiditas

perlu kamu ketahui bahwa surat obligasi bisa diperjual belikan antara satu investor dengan investor lainnya. ada kemungkinan saat seorang investor ingin menjual suatu obligasi, tidak ada yang bersedia membeli atau bersedia. Hal tersebut tentunya membuat investor dengan terpaksa menjual obligasi dengan harga yang sangat rendah.

3. Resiko Perubahan Inflasi dan Suku Bunga

Harga obligasi sangat ditentukan oleh perubahan inflasi dan suku bunga. Jika inflasi dan suku bunga turun, maka harga obligasi akan turun dan sebaliknya jika inflasi dan suku bunga naik, maka obligasi akan naik. bagi kreditur atau investor yang ingin berinvestasi di obligasi dengan tujuan dijual kembali, maka inflasi dan suku bunga merupakan faktor penting yang harus diperhatikan.

4. Risiko Suku Bunga

kalau sebelumnya gagal bayar dapat dilakukan oleh suatu perusahaan, lain halnya pada risiko obligasi duku bunga. Risiko obligasi suku bungan biasanya ditentukan oleh kondisi ekonomi negara yang sedang dihadapkan, apabila BI Rate turun maka tingkat kupon akan bertambah segitupun sebaliknya.

5. Risiko Inflasi atau Daya Beli

Sesuai dengan namanya, risiko obligasi daya beli akan berpengaruh terhadap tingkat inflasi suatu negara, oleh karena itu apabila proses inflasi naik, maka daya beli obligasi akan menurut permintaan di pasar keuangan. selain itu apabila jumlah pendapatan yang sama justru akan menurunkan permintaan di pasar keungan.

itulah Risiko Obligasi Yang Perlu Dipertimbangkan untuk menjadi pedoman kedepannya.